Bulan Ramadan senantiasa menjadi sebuah momentum yang amat dinantikan oleh seluruh kalangan masyarakat. Kehadirannya kerap digadang-gadang sebagai cahaya di ujung jalanan gelap. Tentu rugi besar apabila mereka acuh tak acuh dalam menyambutnya. Peluang berharga ini tak setiap hari bertamu, oleh karena itu banyak dari mereka yang mengamalkan waktunya untuk menabung kebaikan di masa mulia ini.
Salah satu bentuk amal tersebut adalah dengan berbagi kudapan pembuka puasa, yang umumnya ditunaikan oleh suatu komunitas sosial, gerai santapan, ataupun lembaga pemerintah. Apa yang enak dari tradisi ini adalah mereka mendistribusikannya secara gratis, apalagi di waktu krusial menuju berbuka puasa.
Lately, lembaga pendidikan SMP Negeri 1 Pasirian merancang sebuah program serupa yang sukses dimanifestasikan pada hari Sabtu, 16 April 2022 kemarin. Selain untuk menanamkan kebaikan terhadap sesama dengan membagikan menu berbuka secara gratis, program ini pun diharapkan menjadi titik awal integritas antar organisasi dan ekstrakurikuler yang menopang atap institusi pemegang titel “Jawara” hingga detik ini.
Satu detil sengketa di dalamnya kelak meruntuhkan pilar yang susah payah dibangun. Kekompakan dan kepekaan terhadap penuntasan masalah bersama adalah aset yang tak layak diremehkan. Tidak boleh ada yang fanatik atau narsistik, semua berkewajiban untuk saling merangkul seusai menyatakan keserasian.
Adapun jenis-jenis makanan & minuman yang disuguhkan dalam program ini:
1. Mie,
2. Pastel,
3. Kurma, dan
4. Es teh
Yang gencar dipersiapkan sedari pukul 13:00 WIB dengan pemerataan tugas antar pesertanya agar rampung tepat tenggat.
Koordinasi dan operasi yang solid membawa peserta program ke pukul ± 16:00, puncak dari alur acara. Partisipan yang terdiri atas seluruh anggota pengurus OSIS, serta masing-masing 3 perwakikan dari Dewan Penggalang (DP), Remaja Masjid (REMAS), Palang Merah Remaja (PMR), dan English Volunteers (EVO) beranjak memasuki pinggiran jalan raya depan sekolah.
Peserta ditata berseberangan, supaya pengguna jalan bisa memperolehnya secara seimbang. Senyum syukur terukir di wajah para penerima dan pemberi, padahal pasti rasa dahaga dan lapar meronta-ronta meminta diladeni. Memang benar kata pepatah bahwa senyum adalah obat terbaik.
Sampai mereka pada seremoni atas keberhasilan program yang telah diagendakan jauh hari tersebut, yakni berbuka puasa bersama. Peserta duduk memusat dan bercengkrama menikmati sisa hari yang ada.
“Kebaikan yang kita berikan pada orang lain sesungguhnya adalah kebaikan yang kita tanam untuk diri sendiri,” – Helvy Tiana Rosa
Minggu, 17 April 2022