Warga sekitar gunung Semeru dampak erupsi tetap bertahan di tempat pengungsian yang tersebar di beberapa titik.
Di antara para pengungsi tidak sedikit anak-anak yang turut tinggal di pengungsian. Keadaan mereka sangat memprihatinkan. Anak-anak dan perempuan adalah kelompok paling rentan labil kondisi kejiwaannya. Mereka perlu diberikan trauma healing untuk memulihkan kondisi psikologisnya. Orang tua yang terlalu memikirkan keadaan keluarga, kehilangan harta dan bendanya mengakibatkan anak-anak terlantar. Tentu ini akan memberikan tekanan bagi sang anak. Apalagi jika mereka di usia sekolah. Merasakan kesedihan harus meninggalkan sekolah meskipun sementara.
Trauma healing kadang terlupakan oleh sebagian besar masyarakat, yang hanya berkosentrasi dalam penggalangan logistik untuk kebutuhan makan dan minum.
Hal ini rupanya tidak lepas dari perhatian para relawan SMPN 1 Pasirian yang dikomandani oleh Guntur Prasetya, S. Pd, Sugeng Juliyanto, S. Pd, Wildan Wimba, S. Pd dan beberapa guru SMPN 1 Pasirian. Berangkat dari rasa simpati dan keprihatinan yang mendalam. Tim SMPN 1 Pasirian berupaya mengumpulkan mainan bekas layak pakai, boneka, crayon, buku mewarna dan lain-lain.
Trauma healing yang akan dilakukan adalah mengadakan permainan edukatif yang rekreatif yakni mendongeng, mewarna, melukis, bernyanyi atau yang lainnya di posko pengungsian.
Semangat Smeppassa!
Bermartabat dengan menebar manfaat!
Silahkan salurkan donasi anda