Di bulan Ramadan, umat muslim yang diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa selama sebulan penuh, tak pernah luput dari hasrat dahaga yang menggerogoti tenggorokan. Hektiknya aktivitas hanya memperparah kondisi. Labilnya cuaca hendak mengerecoki suasana hati, tiap tahunnya. Waktu seakan berjalan terlalu lama untuk sekadar menginjak momentum berbuka.
Mengisi kesenggangan dengan kegiatan yang kita genapi sepenuh hati, tentunya mampu menghabisi kejemuan akibatnya. Ibaratnya, kita memulai menonton daftar putar wawancara bintang film dari sinema karya sineas favorit kita pada pukul 09:00 pagi hingga 11:00. Atau bermain peran bersama koleksi boneka, action figures, dan miniatur kapal bajak laut. Asalkan luang dan senang, maka tahu-tahu datang waktu pulang.
Mengimplementasikan gagasan tersebut, SMP Negeri 1 Pasirian menghelat salah satu dari 3 agenda tahunan spesial Ramadan miliknya, yakni Pondok Ramadan. Tarbiyah semesta Islam, pelaksanaan salat berjamaah, tadarus, hingga berbuka bersama adalah sekian dari beribu-ribu kesan berharga terjelma olehnya. Dengan pesertanya yang mencapai ratusan pelajar, maka jadwal Pondok Ramadan dibagi menjadi 3 hari menurut kelas, yaitu kelas 9 (Senin, 18 April 2022), kelas 8 (Selasa, 26 April 2022), dan kelas 7 (Senin, 25 April 2022).
Kegiatan ini diawali dengan penyelenggaraan salat Zuhur berjamaah di masjid sekolah. Oleh karena itu, siswa direkomendasikan untuk datang pada sekitar pukul 10:30 pagi, waktu yang cukup mengefisiensi preparasi dan perjalanan jauh. Bagi siswi yang tengah mengalami menstruasi, diminta untuk berjaga di kelas masing-masing, in case terdapat urgensi. Selain itu, peserta didik pun berkesempatan untuk berzikir bersama dan dibekali wejangan oleh Kepala Sekolah, Drs. Waniran, M.Pd.
Kemudian, sekiranya pukul 12:40, delegasi DAMAR (Dunia Aktivitas Mahasiswa dan Pelajar) selaku relawan pemapar kedua tarbiyah Islam di Pondok Ramadan, mensosialisasikan materi pertama—Fikih Ramadan. Karakter pemuda-pemudi Islam amat mempengaruhi kekuatan agama. Sesungguhnya mereka ialah generasi penerus, baik agama, bangsa, dan negara. Sebaik-baiknya mereka untuk tak terbuai akan pesona dunia terlalu dalam (wahn), dan melupakan semangat jihad, layaknya Muhammad al-Fatih dalam kisah heroiknya menaklukkan Konstantinopel. Mereka berprinsip; bersungguh-sungguh dalam mempelajari dan memperjuangkan Islam, karena apapun diniatkan dengan baik, akan menemui akhir yang baik pula.
Sesuai konsep sebelumnya, tak terasa waktu berjalan menuju Asar. Peserta Pondok Ramadan beranjak ke masjid sekolah dan menggelar sajadah untuk salat Asar berjamaah. 1⅓ kemudian, materi kedua sekaligus penutup pertemuan dengan pihak DAMAR disambut—Tajwid, Makhraj, dan Qiraatul Qur’an. Pemapar menjelaskan penlafalan antar huruf Hijaiyah yang tepat secara gamblang melalui demonstrasi dan visualisasi. Dilanjutkan praktik membaca surat-surat, diselingi pembenahan artikulasi.
Berbeda dengan pemaparan pertama, pemaparan kedua berlangsung lebih cepat. Partisipan menghitung mundur waktu berbuka dengan ngabuburit di lingkungan sekolah. Administrator kelas mengurus konsumsi buka puasa masing-masing agar siap sedia pada tenggatnya. Singkat cerita, azan Magrib berkumandang. Siswa-siswi mengambil wudhu untuk menunaikan ibadah salat Magrib, sedangkan siswi berhalangan berkumpul di aula untuk menjaga konsumsi kelas masing-masing. Lepas salat, seluruh peserta didik berlesehan di atas bentangan tikar yang menetralisir hawa dingin. Buka bersama dibuka dengan doa berbuka yang diucapkan secara bersama-sama. Dari kelas A sampai I, menu buka yang disajikan bervariasi. Nuansa Ramadan yang terpancar sangat semarak, kebersamaan pastinya telah dinantikan semenjak keberangkatan.
Hingga kita sampai penghujung susunan acara, combo Isya, Tarawih, Witir, dan kultum aka yang berdurasi paling lama malam ini, menampakkan batang hidungnya. Sebab gugusan bintang makin benderang, sekali lagi siswi berhalangan diminta untuk berkumpul di aula demi keamanan dan kenyamanan.
Pondok Ramadan SMP Negeri 1 Pasirian rampung pada sekitar pukul 20:00. Para peserta didik diperintahkan untuk segera dan langsung pulang ke kediaman masing-masing. Pondok Ramadan ini meninggalkan impresi yang cukup memuaskan bagi penulis. Materi yang disampaikan menguatkan pandangan pikiran dan hati terhadap sinyal kehidupan. Momen-momen ditangkap pematik kamera, pengalaman baru tertanam hari itu.
“Jadilah anak muda yang produktif, sehingga menjadi pribadi yang profesional dengan tidak melupakan dua hal, yaitu iman dan takwa,” – B.J. Habibie
Kamis, 28 April 2022