Bendera garis start balapan mengejar posisi tertinggi di antara beragamnya karakteristik peserta dari si paling ambisius hingga dia yang digelari sebagai pemburu validasi resmi dikibarkan. Siap tak siap mereka yang terikat harus bersedia untuk bertarung, beradaptasi, dan bertahan di antara kegaduhan dan kesengitan dalam penunjukan rasa kompetitif dan kompeten untuk menyabet pita garis finish pertama kali di antara peserta lainnya.
Entah dengan corak yang sepintas nampak tipis dan lembut akan tetapi menyimpan banyak rahasia yang menjadi kunci dasar suksesnya upayanya ataukah dengan motif cenderung berlika-liku namun keuletan dan kerapian dalam mencerna tiap taktik musuh-musuhnya berhasil menjulukinya sebagai si sungai yang cerdik.
Berbagai rencana diluncurkan, bermacam metode dilancarkan untuk menggaet posisi pertama yang diperebutkan oleh beragam orang. Dan dalam diversivitas antar individu tersebut mampu mengakibatkan sukarnya proses berintegritas sehingga aspek seperti kedamaian, kemakmuran, dan kenyamanan pun alot dimanifestasikan. Akhirnya, malah muncul bibit konflik yang mematikan.
Benar memang peristiwa tersebut tak akan terjadi apabila persaingan secara sehat tetap disilakan, tetapi setelah saya tilik lebih dalam lagi, maka sebenarnya paragraf-paragraf di atas dapat disederhanakan (mendasari seberapa beneficialnya hidup berputar pada kesederhanaan itu). Semua ini tentang persaingan, bukan dengan orang lain namun diri sendiri.
Bayangkan membandingkan pensil dengan pulpen yang jelas memiliki perbedaan yang kontras akan bahan dan hasil dari kedua produk. Keduanya mempunyai esensi masing-masing, tentunya dengan maksud atau tujuan yang sesuai dengan karakteristik kedua benda tersebut. Misalnya, pensil digunakan untuk menulis dengan ciri khas yang lebih lembut dibandingkan dengan pulpen yang berkonotasi lebih tegas dan jelas. Gunakan sesuai purpose dan kenyamananmu sendiri.
Serasi dengan pengibaratan tersebut, tengoklah sosokmu di belakang dan adakah yang serasa kurang cocok? Atau mungkin, sudah pas?
Katakanlah, ada banyak hal yang ingin kau perbaiki, pertahankan, dan tingkatkan. Maka, jadikanlah poin tersebut sebagai titik pembuka atas kelak direkamnya petualangan penuh keambiguan, kejenuhan, hingga berhasil membidik target yang dikunci oleh pikiran. Petualangan, di sana kita bisa menjelajah dunia dengan bebas sesuai selera, referensi, ataupun pesona di baliknya. Di petualangan pula, jangan sampai kita terbuai dan lengah akan jebakan oleh kebebasan, atau tersesat.
Petualangan itu dapat menjadi media untuk menggali dan mengenal dalam diri kita, maupun tempat untuk mengeksplorasi secara terbuka sisi-sisi pada diri sendiri. Seperti yang usai diutarakan sebelumnya, jangan sampai tersesat. Petualangan personal ataupun kolaborasi, jalani sesuai kebutuhan dan ide-ide cemerlangmu, tanpa menjejali kaki pada batas norma yang ada. Kau fokus pada misi utamamu dengan menggunakan metode dan senjata andalanmu yang secara perlahan namun pasti serta konsisten membuka jalan lebar kepada dunia yang mungkin menghadiahkanmu sebuah “penghargaan” dan jejak menuju diri yang diinginkan.
Setiap orang bebas memulai dan mengakhiri dari titik manapun, setiap orang bebas memilih amunisi terbaik untuk menyokong diri sendiri, setiap orang bebas menentukan maksud dan tujuan dari niat masing-masing, setiap orang bebas berjalan pada nada yang dilantunkan, dan setiap orang bebas menentukan safe place dan comfort zone masing-masing.
Pun juga, setiap orang berhak mendapat penghargaan dan apresiasi, setiap orang berhak mendapat istirahat dan kebebasan, setiap orang berhak untuk mendapatkan passion dan tunjangan produktivitas masing-masing, setiap orang berhak mendapatkan akhir yang mereka dambakan, dan lain sebagainya; konsep petualangan dengan segala cerita yang telah terekam di dalamnya.
•
•
•
•
•
•
•
19 Juli 2021 hingga 23 Desember 2021 berlalu begitu saja, ada yang merasa proses perpindahannya berlalu terlalu cepat dan terasa singkat dengan metamorfosa membosankan yang kehadirannya terkadang tentang hit or miss. Beragam peristiwa, baik itu dihujani oleh kebahagiaan ataupun diselimuti keputusasaan, semoga di antara memori tersebut terselipkan peluang untuk menjadi baik terhadap diri sendiri dan melakukan kebaikan terhadap lingkungan sekitar.
Sabtu, 8 Januari 2022, cara yang mendebarkan-meskipun pasti ada yang menunjukkan nol kepedulian-untuk mengisi bulan pertama setelah pergantian angka tahun; pembagian rapor kepada seluruh siswa SMP Negeri 1 Pasirian melalui perantara orang tua, atau yang mewakili-yang artinya besar kemungkinannya pengambil rapor membaca dan meniti laporan guru atas daya dan kontribusi siswa terhadap edukasi dalam kepentingan personal ataupun kolaborasi masing-masing.
Entah itu keengganan dan ketakutan untuk mendengar respon ketidakpuasan atau ‘tetap lakukan yang terbaik’, yang pasti dengan menambahkan sistem peringkat hanya akan meningkatkan kesesakan atmosfer. Karena ini semua sebenarnya adalah tentang pertarungan antara diri sendiri dengan diri sendiri, yang jika indikator untuk menduduki peringkat teratas adalah dengan segelintir faktor dan kemampuan yang tak semua orang miliki, sementara setiap orang pasti mempunyai potensi unik yang menonjolkan mereka dari yang lain, maka sama halnya dengan memaksa mereka untuk mengikuti standar yang mampu menyisihkan mereka yang tidak cocok, padahal hal tersebut memungkinkan mereka untuk merasa rendah diri dan takut mempertontonkan kelebihan mereka, karena tidak cocok dengan standar indikator yang tersedia.
Meskipun berhasil memperoleh hasil yang memuaskan, akan tetapi terdapat sejenis tekanan internal yang berisikan bisikan-bisikan ekspektasi terhadap kualitas ke depannya. Bersyukur, dan memutuskan untuk menjalaninya dengan niat sepenuh hati, santai, dan visioner. Konsisten akan mulai diterapkan secara konsisten, serta dedikasi yang totalitas. Dan semoga dalam sisa-sisa waktu yang entah panjang atau pendek ini-alias tak tertebak-kita dapat selalu memanfaatkan peluang yang terbuka amat lebar hingga menutup mata.
“Dalam setiap perjalanan dengan alam, seseorang menerima jauh lebih banyak daripada yang dia cari,” – John Muir
11 Januari 2022