Sifreni Mira Yusiana
Pemimpin pembelajaran berperan besar dalam menentukan keberhasilan sekolah karena ia mempunyai tanggung jawab dalam menyinergikan berbagai elemen di dalamnya. Seorang pemimpin sekolah yang berkualitas akan mampu memberdayakan seluruh sumber daya di ekosistem sekolahnya hingga dapat bersatu padu menumbuhkan murid-murid yang berkembang secara utuh, baik dalam rasa, karsa dan ciptanya. Tak dipungkiri, pemimpin pembelajaran merupakan salah satu aktor kunci dalam terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.
Oleh karena itu pemimpin pembelajaran harus mampu mengidentifikasi dan mendapatkan sumber daya dari berbagai sumber yang sah untuk menjalankan program sekolah dan menggunakan sumber daya sekolah secara efektif untuk meningkatkan kualitas belajar.
Selain itu pemimpin pembelajaran juga harus mampu:
- menganalisis aset dan kekuatan dalam pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien.
- merancang pemetaan potensi yang dimiliki sekolahnya menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas berbasis Aset (Asset-Based Community Development).
- menunjukkan sikap aktif, terbuka, kritis dan kreatif dalam upaya pengelolaan sumber daya.
Pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas, contohnya;
- Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang berkualitas berhubungan dengan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, Murid, Wali Murid. Sumber daya manusia yang baik, sehat, sejahtera dan berintegritas akan sangat mempengaruhi kualitas pendidikan.
- Sumber daya Social
Norma atau aturan yang mengikat warga, asosiasi atau komunitas yang mendukung kegiatan sekolah; komunitas paguyuban wali murid, komunitas alumni, komunitas praktisi dan lain sebagainya.
Kerja sama sekolah dengan instansi, dunia usaha dan industri untuk mendukung dan merencanakan peningkatan kualitas pendidikan.
- Sumber daya Politik
Kebijakan sekolah yang mengakomodir dan mendukung peningkatan kualitas pembelajaran; visi misi sekolah, pembiasaan sekolah, budaya sekolah, peraturan sekolah, dan kewenangan kepala sekolah akan sangat berpengaruh pada kualitas pendidikan.
- Sumber daya agama dan budaya
Agama menuntut terbentuknya moral sosial yang bukan hanya kepercayaan, tetapi juga perilaku atau amalan.
Kebudayaan merujuk pada hasil cipta dan karya manusia yang unik yang lahir dari serangkaian ide, gagasan, norma, perilaku, serta benda.
Sangat penting kita mengetahui sejauh mana keberadaan ritual keagamaan dan kebudayaan yang ada di masyarakat serta pola relasi yang tercipta di antaranya dan selanjutnya bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk menunjang pengembangan perencanaan dan kegiatan bersama.
- Sumber daya Fisik
Kelas yang nyaman, aula yang representative sebagai pusat kegiatan murid dan guru.
Laboratorium untuk kegiatan praktikum, perpustakaan dengan koleksi buku yang variatif, lab komputer untuk pembelajaran dan informasi, lapangan olahraga yang luas untuk kegiatan pembelajaran. Taman dan gazebo untuk kegiatan rekreasi murid agar pembelajaran semakin menyenangkan.
- Sumber daya Finansial
Dukungan finansial dari Bantuan Operasional Sekolah, paguyuban kelas, koperasi siswa, kantin siswa, para donator dari unsur alumni dan masyarakat sangat mempengaruhi kualitas pendidikan.
- Sumber daya Lingkungan/ Alam
Tanah yang subur, udara yang bersih sangat mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah. Sekolah memanfaatkan tanah yang subur untuk kegiatan berkebun siswa, membuat taman yang asri dan indah.
Keterkaitan modul 3.2 dengan materi sebelumnya.
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang memahami nilai dan perannya sebagai seorang guru sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara maka guru harus mampu mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran yang berpihak kepada murid. Untuk itu seorang guru harus mempunyai visi dan prakarsa perubahan yang jelas agar impian ideal guru dan sekolah terwujud dengan baik.
Seorang guru harus menuntun murid dalam mencapai tujuannya dengan selamat dan bahagia baik secara individu maupun anggota masyarakat, maka dari itu guru harus memahami kebutuhan dasar murid dengan membangun budaya positif dan menerapkan disiplin positif sekolah.
Seorang murid tentu berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik dari kesiapan belajar, minat dan profilnya maka tugas guru adalah memenuhi kebutuhannya dengan pembelajaran berdiferensiasi.
Guru harus mempunyai ketrampilan sosial dan emosional dalam mejalankan perannya sebagai seorang pemimpin pembelajaran agar bisa mengambil keputusan yang bertanggungjawab dan mampu berelasi, mengontrol dan mengatur diri.
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran tentu kita tidak lepas dari kegiatan supervisi akademik. Supervisi akademik ini dilakukan untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid.
Maka kemampuan coaching guru/ pemimpin pembelajaran sesuai dengan alur TIRTA harus terus dilatih dan diasah.
Setelah penulis mempelajari modul 3. 2 tentang Pemimpin Pembelajaran Dalam Pengelolaan Sumberdaya ;
- Fokus pada asset positif dalam mengelola sumberdaya.
- Tidak mengabaikan masalah atau deficit, justru menjadikannya sebuah asset untuk dikembangkaan.
- Memandang kekurangan murid sebagai aset yang harus diambil sisi baiknya.
- Memanfaatkan semua aset yang sah untuk dikelola dengan baik.
Penulis adalah Peserta Pendidikan Guru Penggerak Angkatan V Kabupaten Lumajang