22 Rabiul Akhir 1443
27 November 2021
“Menyerah bukan berarti mengalah,” – Eka Sabastian
Akan tetapi bisa saja orang tersebut menyerah sebagai bentuk empati dan simpati terhadap diri sendiri yang telah berjuang sedemikian rupa hingga mengorbankan banyak hal miliknya.
Namun bagai terowongan gelap panjang tanpa pencahayaan yang tertangkap, kita tidak bisa memprediksi dengan pasti apa yang ada di depan sana.
Seantero ruangan dipenuhi keambiguan, mewujudkan rasa bingung yang meresahkan hati dan membebani pikiran.
Kita risau untuk memilih, yang padahal meskipun kita memilih atau di antara dua pilihan kita tetaplah memilih.
Menyerah setelah mencoba, lebih baik daripada menyerah yang bahkan memulai saja belum.
Kita sampai pada titik yang paling melelahkan, dan kita menemukan jalan pintas lain yang mengarahkan kita pada sesuatu yang berbanding terbalik atau jauh dari tujuan pertama.
Kalau hatimu yakin, jalanlah.
Mungkin saja itulah tempatmu, mungkin saja yang di depan adalah persinggahan yang entah bisa dicapai atau tidak.
Sekian dari saya, selamat pagi dan selamat menikmati hari.