Satu hari menjelang akhir bulan Oktober di SMP Negeri 1 Pasirian ditempuh dan dimaknai oleh berbagai macam kegiatan dalam tajuk untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas antar peserta didik baik dari aspek akademik maupun non-akademik, diadakan kegiatan yang secara dua garis besar terbagi atas aktivitas kebersihan kelas dan tes pertama untuk calon pengurus OSIS periode 2021 sampai dengan 2022
Laman artikel ini akan membahas tentang poin kedua, perihal tes pertama untuk calon pengurus OSIS yang terdiri atas dua macam, yakni tes orasi dan tes spiritual.
Acara diselenggarakan dimulai dari sekitar pukul 09:00 dengan perayaan ulang tahun salah seorang pembina, yakni Sifreni Mira Yusiana, S.Pd secara singkat serta sambutan dan perkenalan dari dua pembina organisasi, yaitu Sifreni Mira Yusiana, S.Pd dan Umi Widayati, S.Pd dan beberapa anggota OSIS periode 2020 sampai dengan 2021 yang telah menginjak kelas akhir sebagai penguji dalam dua prosesi tes hari ini.
A. Tes Orasi
Orasi secara harfiah memiliki arti pidato, yang dapat kita ketahui dari komunikasi verbal kepada warga sekolah oleh kepala sekolah di setiap pelaksanaan upacara bendera.
Dalam tes ini setiap calon pengurus diharuskan untuk menyampaikan impromtu mengenai perkenalan, motivasi atau tujuan, visi dan misi, moto hidup, ataupun hal-hal yang berkaitan dengan kooperasi dan definisi OSIS secara keseluruhan dengan percaya diri dan sopan.
Setelah orasi singkat banding kemampuan dan bekal para calon terhadap operasi organisasi, kakak-kakak penguji akan memberikan beragam jenis pertanyaan yang berhubungan dengan pidato ‘appeal’ tadi. Tentunya calon-calon ini seharusnya dapat menjawab setiap pertanyaan tersebut karena aspek-aspek yang dikomunikasikan telah jauh-jauh hari direncanakan beserta dasar dari pemikirannya.
Tes ini bertujuan untuk melatih kemampuan public speaking dan kepercayaan diri dalam mengeluarkan pendapat ataupun menyuarakan arahan, yang perlu untuk digenggam secara pasti oleh seorang pemimpin.
B. Tes Spiritual
Spiritual menurut Hasan pada tahun 2006, dalam Pustakasari tahun 2014, adalah kebangkitan atau pencerahan dalam diri untuk mencapai tujuan dan makna dalam hidup serta bagian paling pokok dari masalah kesehatan dan kesejahteraan seseorang.
Dapat disimpulkan bahwa spiritual berkaitan dengan keagamaan yang menjadi privasi terbesar seseorang karena terikat erat oleh hubungan dengan Tuhan.
Dalam tes mukadimah ini, mayoritas calon memeluk agama Islam. Oleh karenanya, tes spiritual yang terdiri atas tiga kakak penguji menunggu para peserta pencalonan di mushola sekolah.
Setiap kakak penguji melakukan berbagai macam pengujian, dari mengaji atau membaca surat-surat dalam al-Qur’an sampai dengan durasi perkiraan jatuhnya malam Lailatul Qadar.
Tes spiritual ini bertujuan untuk menganalisis dan membuktikan kemampuan dan ketahuan para calon dalam aspek keagamaan karena hal tersebut merupakan sesuatu yang tak terlepas dari keseharian kita, juga agar senantiasa terhubung dan tidak lalai dalam beribadah.
Kelangsungan prosesi kegiatan ini berjalan dengan lancar dan berakhir dengan baik serta lega. Tes secara keseluruhan terdiri dari tes pertama, tes kedua, dan tes ketiga. Masih panjang perjalanan para pihak yang terlibat dalam keberlangsungan proyek ini.
“Pemimpin yang baik akan menginspirasi orang-orang di sekitarnya untuk bermimpi lebih lagi dan berdoa lebih lagi,” – Merry Riana
Sabtu, 30 Oktober 2021