Sepertinya rakyat Indonesia sangat hafal betul mengenai fakta bahwa bangsa kita ini adalah bangsa yang terjajah selama beratus-ratus tahun hingga pada akhirnya mencapai kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Ketika mendengar mengenai kemerdekaan, tentunya tak lepas dari orang-orang yang mewujudkan kemerdekaan tersebut. Benar, para pahlawan.
Pahlawan. KBBI mengartikannya sebagai orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran. Atas penjajahan yang dilakukan para penjajah dengan waktu yang sangat lama pada Indonesia, menyebabkan banyak jiwa-jiwa tak berdosa harus terenggut nyawanya demi mempertahankan Indonesia ini. Dari pahlawan nasional hingga pahlawan kemerdekaan, dari pahlawan proklamasi hingga pahlawan revolusi.
Kita dengan jelas dapat menemukan banyak makam-makam pahlawan di Indonesia. Terawat dengan bersih dan rapi tanpa ilalang, dengan atmosfer damai dan sedikit mencekam. Namun di antara mereka yang namanya terjunjung tinggi, dibukukan kehidupannya, atau difilmkan perjuangannya, sekelompok manusia ini juga hadir.
Dengan rasa mau tak mau harus ikut berperang dengan senjata seadanya namun masih tak menghentikan semangat juangnya. Meninggalkan orang tua, istri, atau bahkan anak dengan harapan akan kembali di keesokan harinya. Merasakan hangatnya mentari bersama dengan mereka yang terkasih. Namun sayang sekali, Tuhan nampak tak menuliskan takdir seperti itu. Sangat disayangkan, mereka harus tewas di medan perang.
Mereka yang kepulangannya sangat dinantikan sayangnya ditakdirkan untuk pulang ke pelukan Tuhan. Meninggalkan yang terkasih dengan perasaan gundah gulana dengan rasa harap tinggi bahwa mereka akan pulang satu hari nanti. Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, yang terkasih tak pernah tahu bahwa yang ditunggu telah menyatu dengan tanah.
Tak seorang pun datang menemui sang terkasih untuk memberi kabar mengenai mereka yang pergi berperang. Terus menunggu hingga umur yang terkasih habis dilahap waktu. Hingga akhir hayat, sang terkasih tak pernah tahu bagaimana keadaan mereka yang pergi berperang.
Besar kemungkinan mereka yang pergi berperang juga telah terenggut nyawanya. Mungkin wajahnya telah rusak, atau kepalanya terpisah dari badan, atau bahkan menghilang entah ke mana. Mereka yang ikut berjuang mempertahankan bangsa namun harus berakhir dengan batu nisan bertuliskan “PAHLAWAN TAK DIKENAL”.
Namun tak ada perjuangan yang sia-sia, sekecil apa pun itu. Pengorbanan yang telah mereka lakukan jelas banyak membantu dalam proses memerdekakan bangsa Indonesia. Darah yang terkucur tak berakhir sia-sia. Seperti apa yang mereka harapkan, Indonesia kini mencapai masa yang berbahagianya, kemerdekaan. Jasa mereka akan terus membekas menjadi kenangan bagi Indonesia.
Kita sebagai anak bangsa patut bersyukur para pendahulu mau berkorban untuk memerdekakan Indonesia. Sehingga kini, kita tidak perlu memerdekakan, kita hanya harus mempertahankan kemerdekaan yang telah penuh susah payah digapai oleh para pahlawan. Sekecil apa pun usaha yang kamu lakukan untuk Indonesia akan berdampak besar di kemudian hari.
10 November 2021, Selamat Memperingati Hari Pahlawan.
Semoga Tuhan mendekap jiwa-jiwa yang telah berkorban untuk kemerdekaan Indonesia. Aamiin.