Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

LDK atau Latihan Dasar Kepemimpinan yang dilaksanakan oleh calon pengurus OSIS periode 2022-2023 tentu bertujuan supaya nantinya anggota OSIS yang terbentuk bisa menjadi suatu organisasi yang bermanfaat dan bisa berdampak pada kemajuan sekolah. LDK calon pengurus OSIS SMP Negeri 1 Pasirian yang dilaksanakan pada tanggal 12,13, dan 14 Januari 2023 ini tentu memiliki berbagai moment yang menarik. Maka disini saya akan mengulas sedikit tentang LDK OSIS SMP Negeri 1 Pasirian pada hari Jum’at tanggal 13 Januari yang merupakan hari kedua LDK.

Pada awal setelah melakukan pembiasaan dengan membaca Asmaul Husna, doa belajar, menyanyikan lagu Indonesia raya dan membaca 5 sila Pancasila, calon pengurus OSIS pun mulai melaksanakan LDK. Diawali dengan melakukan presensi, lalu materi pertama akan disampaikan oleh Pak Guntur Prasetya S.Pd, mengenai “Bekerja Sama Dalam Tim”. 

Namun sebelum itu, Pak Guntur memberikan sebuah ice breaking untuk peserta LDK berupa permainan “sedang apa”. Dibentuk 2 kelompok yang terdiri dari kelompok 2 dan 3, juga kelompok 1 dan 4. Tujuan dari permainan ini sendiri adalah untuk melatih para peserta supaya bisa berkonsentrasi dan bekerja sama dalam tim supaya bisa kompak untuk menyanyikan atau menyambungkan lirik selanjutnya.

Setelah ice breaking selesai dan dimenangkan oleh kelompok 2 dan 3, peserta LDK disuruh mengulas atau mereview sedikit tentang materi yang disampaikan pada hari pertama yakni tanggal 12 Januari. Setelah selesai, baru lah peserta LDK menerima materi baru yang disampaikan oleh Pak Guntur mengenai “Bekerja Sama Dalam Tim” tadi.

Pertama Pak Guntur menjelaskan bahwa makna singkat dari “tim” adalah sekelompok orang yang diorganisir untuk bekerja sama saling tergantung dikarenakan untuk mencapai satu tujuan.

Lalu dijelaskan pula antara ciri tim yang gagal dan tim yang sukses sebagai berikut.

•Tim yang gagal menurut BELBIN

1. Visi misi tidak jelas.

Visi dan misi adalah tujuan yang dibuat agar suatu kegiatan maupun tindakan bisa berjalan sesuai rencana. Maka dari itu jika suatu organisasi tidak memiliki visi dan misi yang jelas atau bahkan tidak ada, maka dapat dilihat bahwa organisasi tersebut tidak pula memiliki tujuan yang jelas bagaimana nantinya organisasi tersebut akan berjalan. 

2. Moral anggota tim rendah.

Moral merupakan hal mendasar yang harus dimiliki oleh setiap orang, karena orang yang bermoral tentu lebih baik dari orang yang pintar ataupun cerdas. Seperti banyak orang berkata bahwa moral itu adalah yang utama. Jika satu anak saja dalam suatu organisasi memiliki moral yang rendah, maka hal tersebut bisa berdampak pada anggota yang lain dan nantinya organisasi tersebut bisa hancur karena anggotanya memiliki moral yang rendah.

3. Konflik of interest pribadi merambak.

Adanya konflik dalam suatu organisasi juga bisa menyebabkan organisasi tidak bisa berjalan secara efektif. Oleh karena itu, bila dalam suatu organisasi terdapat konflik, lebih baik diselesaikan secepatnya dengan cara yang baik, agar nantinya organisasi tersebut bisa berjalan dengan lancar.

4. Kurangnya kreativitas.

Kreativitas juga tentu sangat diperlukan dalam organisasi terutama OSIS. Dalam membuat suatu program kerja, tentu anggota harus memiliki kreativitas yang tinggi supaya bisa menciptakan sebuah program kerja yang menarik dan tentu akan ditunggu-tunggu oleh seluruh warga sekolah. Jika anggota tidak memiliki kreativitas nantinya ia tidak akan bisa membuat program kerja yang menarik dan mungkin bisa terlaksana dengan baik.

5. Peran dan tanggung jawab anggota yang tidak jelas.

Sudah semestinya seluruh anggota dari setiap organisasi memiliki tanggung jawab masing-masing yang tentunya harus dikerjakan dengan baik. Jika ada satu anggota yang tidak melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik, bisa saja membuat anggota lainnya kesusahan sehingga lama kelamaan organisasi tersebut bisa gugur jika tetap ada anak yang tidak melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik.

6. Tidak ada evaluasi kerja.

Evaluasi kerja ini sangat diperlukan dalam organisasi. Tujuannya tidak lain adalah untuk melihat hal yang kurang dalam organisasi tersebut. Kurangnya evaluasi kerja bisa membuat suatu organisasi menjadi tidak terarah atau bahasa lainnya menjadi kendor karena tidak pernah diberikan arahan mengenai apa yang salah dari suatu anggota dan apa yang harus diperbaiki olehnya. Maka dari itu evaluasi kerja perlu dilakukan rutin setidaknya 1 bulan 2 kali. 

7. Tidak ada kerja sama.

Seperti yang sudah dijelaskan di awal oleh Pak Guntur bahwa dalam organisasi atau tim sekelompok orang telah diorganisir untuk bekerjasama saling tergantung. Oleh karena itu kerja sama tentu sangat diperlukan dalam organisasi terutama OSIS. Coba saja jika dalam suatu sekbid terdapat 2 orang, lalu yang bekerja hanya salah satu dari mereka, lalu salah satunya lagi menganggur. Tentu hal ini akan memicu konflik karena salah satunya tidak terima bahwa anggota yang satu menganggur, dan nantinya akan berdampak pada hancurnya organisasi.

Setelah pemaparan mengenai tim yang gagal, Pak Guntur memberikan ice breaking lagi sedikit untuk membuat pikiran para peserta LDK kembali fresh seperti semula. Lalu dilanjut materi mengenai tim yang sukses.

•Tim yang sukses.

1. Punya visi dan misi yang sama.

2. Bangun rasa saling percaya.

3. Adakan kegiatan bersama.

4. Buat sistem penghargaan.

5. Pahami peran dan tanggung jawab.

6. Tingkatkan kompetensi tim.

7. Saling menghormati dan menghargai.

8. Komitmen yang kuat.

9. Adakan evaluasi rutin.

Tentunya seluruh anggota akan menginginkan kesuksesan dalam organisasinya bukan? Oleh karena itu, hal seperti yang dipaparkan di atas bisa menjadi tunjangan semua organisasi sekolah baik OSIS maupun ekstra kurikuler lainnya agar bisa mewujudkan suatu tim yang nantinya sukses dan membawa dampak positif bagi seluruh warga sekolah.

Acara selanjutnya yakni games yang diberikan oleh Pak Guntur. Gamesnya yakni ada 3 orang dari satu kelompok yang matanya ditutup menggunakan setangan leher, lalu sisa anggota dari kelompok tersebut mendiskusikan sebuah kode untuk maju, mundur, kanan, kiri, dan stop dengan menggunakan kata lain, semisal untuk kanan diganti dengan kata kanguru. Bisa dari jenis hewan, buah, makanan, maupun tokoh terkenal sekalipun. Nantinya ketiga orang yang matanya ditutup itu akan saling berpegangan pundak dan tidak boleh terlepas lalu mencari sebuah bola dengan warna yang telah ditentukan dengan mengandalkan isyarat dari anggota kelompoknya. 

Permainan ini tentu melatih kerjasama tim, konsentrasi, dan daya ingat para peserta.

Setelah game selesai, peserta diperbolehkan istirahat dan memakan snack yang telah dibawanya dari rumah. 

Ketika waktu istirahat berakhir, para peserta diberi ice breaking lagi oleh mom Sifreni Mira Yusiana S.Pd. Untuk ice breakingnya yakni jika mom berkata one, maka peserta menjawab wonderful, jika two, maka jawabannya smart. jika three maka jawabannya hey guys! you are amazing!. Peserta yang salah akan diberhentikan dari permainan. Lalu ada pula permainan dimana para peserta dibantuk suatu barisan lalu berpegangan pundak, nantinya jika mom bilang “depan” maka siswa akan lompat ke belakang, seterusnya dengan berlawanan dari perintah yang dikatakan. . Kedua permainan ini tentu melatih konsentrasi dan daya ingat dari masing-masing peserta. 

Setelah permainan dilanjut dengan presentasi program kerja yang telah dibuat sesuai rancangan yang telah diajarkan oleh mom. Lalu setelahnya dilanjut penegasan materi canva. Selanjutnya ada ishoma dan dilanjutkan lagi mengulas program kerja yang belum dipresentasikan dari masing-masing sekbid, lalu setelah semua sekbid mempresentasikan program kerjanya dan mendapat saran dari mom sifreni, semua peserta berkemas dan bersiap untuk pulang.

Itu tadi sekilas mengenai LDK day-2 di SMP Negeri 1 Pasirian, semoga dengan adanya LDK ini, OSIS SMP Negeri 1 Pasirian bisa menjadi lebih baik lagi dari OSIS periode sebelumnya dan materi yang telah disampaikan bisa menjadi bekal untuk menjadi pemimpin yakni anggota OSIS yang bertanggung jawab di kemudian hari. 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Penulis: Rahmania Putri Aisyah Irawan / IX-A